6.000 Truk Bantuan Tertahan di Perbatasan Gaza, Warga Menjerit Kelaparan – Sekitar 6.000 truk yang membawa bantuan kemanusiaan dari UNRWA masih tertahan di luar wilayah Gaza, menunggu izin untuk masuk. Informasi ini disampaikan oleh Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (1/8).
Truk-truk tersebut, yang sebagian besar berada di perbatasan Yordania dan Mesir, membawa pasokan penting seperti makanan dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh warga Gaza.
Juliette Touma, Direktur Komunikasi UNRWA, sebelumnya juga menyampaikan kekhawatiran serupa. Ia menegaskan bahwa keterlambatan ini memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah terjadi akibat akses terbatas ke wilayah konflik.
Sementara itu, Pemerintah Israel menuding PBB sebagai pihak yang bertanggung jawab atas menumpuknya bantuan. Dalam sebuah video yang dirilis oleh Agensi Periklanan Pemerintahan Israel, narator menyebut bahwa ribuan truk sudah diberi izin masuk ke Gaza, tetapi badan-badan PBB tidak mendistribusikannya.
“PBB menolak untuk membagikan bantuan. Truk-truk ini dibiarkan terbengkalai di Gaza, di samping tumpukan pasokan yang terus bertambah. Ini sabotase yang disengaja oleh PBB,” ujar narator dalam video tersebut.
Johnnie Moore, ketua Global Humanitarian Foundation (GHF), juga melayangkan surat resmi ke PBB. Ia mendesak agar PBB segera bekerja sama dengan Israel untuk mempercepat pengiriman bantuan, terutama makanan dalam jumlah besar. Moore menyalahkan organisasi dunia itu atas keterlambatan distribusi yang menyebabkan penderitaan berkepanjangan bagi warga Gaza.
Kondisi ini terjadi di tengah meningkatnya kasus malnutrisi yang melanda Gaza. Laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa puluhan warga, termasuk anak-anak, telah meninggal dunia akibat kekurangan makanan dan perawatan medis.
Sejak agresi militer dimulai, Israel memperketat kontrol di seluruh jalur masuk ke Gaza. Padahal dalam kondisi normal, sekitar 700 truk bantuan bisa masuk setiap hari. Kini, jumlah tersebut menurun drastis dan membuat suplai ke wilayah itu semakin terbatas.