Kebakaran Hutan Mengganas! Hampir 9000 Hektare Lahan Terbakar Sejak Januari

oleh -23 Dilihat
oleh
Kebakaran Hutan Mengganas! Hampir 9000 Hektare Lahan Terbakar Sejak Januari

Kebakaran Hutan Mengganas! Hampir 9000 Hektare Lahan Terbakar Sejak Januari – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa dalam sepekan terakhir, sekitar 60 persen bencana di Indonesia didominasi oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Fenomena ini terjadi sepanjang periode 27 Juli hingga 3 Agustus 2025, dan menggeser dominasi bencana hidrometeorologi seperti banjir yang sebelumnya lebih sering terjadi.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa Provinsi Kalimantan Barat dan Riau menjadi wilayah dengan kejadian karhutla terbanyak dalam periode tersebut.

“Situasi ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Presiden telah menggelar rapat terbatas dengan sejumlah kementerian untuk mempercepat penanganan,” ujar Abdul dalam sesi Disaster Briefing yang disiarkan secara daring, Senin (4/8/2025).

🌡️ Kemarau Picu Kenaikan Risiko di Berbagai Daerah

BNPB menegaskan bahwa upaya pengendalian karhutla tahun ini tidak lagi hanya berfokus pada enam provinsi rawan, yaitu: Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Wilayah seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh juga mulai menunjukkan peningkatan potensi kebakaran.

“Peningkatan risiko ini seiring dengan puncak musim kemarau yang berlangsung dari Mei hingga awal September,” tambah Abdul.

📊 8.955 Hektare Lahan Terbakar, 80 Persen Lebih di Lahan Gambut

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa hingga 1 Agustus 2025, total 8.955 hektare lahan terbakar di seluruh Indonesia, dengan sekitar 80,15 persen merupakan lahan gambut.

Berikut rincian area terdampak:

  • Kalimantan Barat: 1.149 hektare

  • Riau: 751 hektare

  • Sumatera Barat: 511 hektare

  • Sumatera Utara: 309 hektare

  • Kalimantan Tengah: 146 hektare

  • Jambi & Sumatera Selatan: masing-masing 43 hektare

🚁 Helikopter Dikerahkan, Tapi Pencegahan Tetap Kunci

BNPB telah mengerahkan sejumlah alat utama untuk mendukung upaya pemadaman api, baik lewat udara maupun darat. Dua helikopter patroli jenis AS365N3 dan Bell 206 digunakan untuk memantau titik panas, sementara helikopter water bombing seperti Sikorsky Blackhawk UH60, Mi-8 AMT, dan Kamov dikerahkan untuk pemadaman di area sulit dijangkau.

Sejauh ini:

  • Total jam terbang patroli udara: 251 jam 54 menit

  • Total jam terbang water bombing: 241 jam 40 menit

Namun Abdul menegaskan, pemadaman saja tidak cukup.

“Pencegahan adalah kunci. Itu artinya edukasi kepada masyarakat dan penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran juga harus dilakukan secara tegas,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.